Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Alami Pelecehan Seksual?
Daftar Isi
- 1. Hilangkan rasa bersalah
- 2. Simpan barang bukti
- 3. Bercerita
- 4. Lapor
- 5. Minta pertolongan lembaga masyarakat
Berbagai kasus pelecehan seksualterbongkar ke publik dalam beberapa waktu terakhir.
Teranyar adalah kabar mengenai pelecehan seksual sesama jenis oleh oknum dosen di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap 12 korban.
Sebelumnya, ramai juga kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau kandungan terhadap pasiennya di Garut, Jawa Barat. Pelecehan seksual oleh pelaku dokter juga terjadi di Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Di tengah kondisi yang sedemikian rupa, apa yang harus dilakukan saat seseorang mengalami pelecehan seksual?
Komnas Perempuan mendefinisikan pelecehan seksual sebagai tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban.
Pelecehan seksual juga termasuk tindakan yang menggunakan siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual.
Terbongkarnya kasus-kasus pelecehan seksual di atas terjadi berkat keberanian korban untuk melapor. Setiap pelaku pelecehan seksual harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Hal di atas juga diharapkan bisa mendorong korban-korban pelecehan seksual lainnya untuk berani melaporkan apa yang dialaminya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat seseorang mengalami pelecehan seksual. Berikut di antaranya.
1. Hilangkan rasa bersalah
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri jika mengalami pelecehan seksual. Bangun keyakinan bahwa apa yang Anda alami terjadi karena kesalahan pelaku. Sebaliknya, Anda adalah korban.
Keyakinan seperti di atas bisa mendorong Anda untuk berani melaporkan apa yang dialami dan menyelesaikan masalah dengan jalan yang tepat.
2. Simpan barang bukti
![]() |
Selalu amankan bukti terkait, termasuk pakaian, foto, video, atau barang apa pun yang kiranya bisa menjerat pelaku.
3. Bercerita
Pilih orang yang Anda percaya dan bisa membantu menghadapi apa yang baru saja dialami.
Menceritakan kejadian dengan detail bisa membantu Anda menemukan saksi yang tepat, utamanya untuk proses pengadilan.
4. Lapor
Langkah paling penting yang bisa dilakukan setiap korban pelecehan seksual adalah melaporkan apa yang dialami.
Laporkan apa yang Anda alami ke pihak berwajib. Setiap korban berhak untuk mengajukan laporan.
Jika tak berani melapor ke pihak berwajib, Anda bisa melakukan pelaporan ke lembaga-lembaga hukum terkait.
Lihat Juga :![]() |
5. Minta pertolongan lembaga masyarakat
Setiap korban berhak dilindungi oleh negara. Anda juga berhak meminta perlindungan kepada lembaga hukum/masyarakat setempat.
Lembaga akan membantu korban melalui masa-masa sulit. Tak menutup kemungkinan, lembaga juga akan memberikan pendampingan hukum untuk kasus yang sedang berjalan.
-
Anies PD Kuasai Isu Pertahanan di Debat Capres3 Barang Penting yang Jangan Sampai Ketinggalan Saat ke Luar NegeriDPMPTSP DKI Buka Layanan di Jakarta Fair KemayoranDensus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan NII di Tangerang yang Ingin Ubah IdeologiKapan Waktu Terbaik Minum Kopi saat Puasa?Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Alami Pelecehan Seksual?Belasan Ribu Pengguna Narkoba Ditangkap oleh Satgas P3GN Polri Sepanjang 2023AS Hikam: Kalau PBNU Anggap Sepele, Isu MLB NU Bisa Jalan TerusVIDEO: Jangan Lupa Tunaikan Zakat, Agar Harta Membawa BerkahKonon Mandi dengan Kloset Terbuka Bisa Bikin Jerawatan, Ini Faktanya
下一篇:Jangan Cuma Hilirisasi! Prabowo Gelar Karpet Merah Buat Perusahan China Masuk ke Semua Sektor
- ·Bolehkah Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Hari? Ini Faktanya
- ·Anggaran Gede Tapi Pemukiman di DKI Banyak Kumuh, Nasdem Soroti Anies
- ·BPOM Amankan 16 Kosmetik Berbahaya, Ini Daftarnya
- ·Daftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024, Ada dari RI?
- ·Daftar 20 Kota Paling Bahagia di Dunia, Jakarta Tak Termasuk
- ·Kapan Waktu Terbaik Makan Pepaya?
- ·Daftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024, Ada dari RI?
- ·Alpukat Buah atau Sayuran? Ini Jawaban Ilmiahnya
- ·5 Makanan Kaya Vitamin D, Bantu Jaga Tulang dan Imunitas
- ·4 Cara Ampuh Mencegah Kanker Serviks, Tak Cuma Vaksin HPV
- ·Misa Arwah untuk Paus Fransiskus Digelar di Katedral Jakarta
- ·Hukuman Pelaku Cuci Uang Berat, Kau Tak Akan Kuat!
- ·7 Sayuran Meningkatkan Daya Ingat, Otak Jadi Tokcer
- ·DPMPTSP DKI Buka Layanan di Jakarta Fair Kemayoran
- ·Hanya Tata Trotoar, DKI Siapkan Rp175 M
- ·171 Orang Tewas dalam 5 Hari Festival Songkran di Thailand
- ·7 Sayuran Meningkatkan Daya Ingat, Otak Jadi Tokcer
- ·Sering Menguap Ternyata Jadi Tanda Bahaya
- ·KPK Koordinasi BPK dan BPKP Soal PT Newmont Nusa Tenggara, TGB Tersangka?
- ·Hanya Tata Trotoar, DKI Siapkan Rp175 M
- ·VIDEO: Bulan Ramadan Usai, Jangan Lupa Beristikamah
- ·Dipilih Kesha Ratuliu Usai Lahirkan Anak Ketiga, Apa Itu KB Steril?
- ·Negara Paling Tertutup di Dunia Ini Mulai Buka Pintu untuk Turis
- ·Jadwal Sidang Praperadilan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej
- ·VIDEO: Jodoh Cerminan Diri: Perbaiki Diri, Perbaiki Jodoh
- ·Ngidam Camilan Asin, Ini 5 Pilihan yang Lebih Sehat
- ·14 Benda Paling Kotor di Rumah Selain Toilet yang Jarang Disadari
- ·Misa Arwah untuk Paus Fransiskus Digelar di Katedral Jakarta
- ·VIDEO: Festival Seni Kuliner Aljazair Diikuti 180 Koki dari 14 Negara
- ·KPU Ungkap Penetapan DPT di Malaysia Dilakukan sejak Juli 2023
- ·Anies 'Berang' Soal Tarif MRT, Lihat Ini
- ·FOTO: Turki Mulai Restorasi Kubah Hagia Sophia
- ·INFOGRAFIS: Menjaga Bumi Lewat Keseharian, Bagaimana Caranya?
- ·Reklamasi Program Pemerintah ataukah Swasta?
- ·Tim Hukum AMIN Sesalkan Penahanan Indra Charismiadji: Kasus Lama dan Tidak Bernilai Fantastis
- ·Mandi Pagi atau Malam, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh?