Swedia Bikin Kampanye agar Turis Tak Tertukar Malah Kunjungi Swiss
Tidak semua orang ternyata tahu tentang Swedia. Ada yang menganggap negara ini sama dengan Swiss. Barangkali karena dua huruf awal nama kedua negara yang serupa, sehingga dianggap sebagai tempat yang sama.
Walaupun sama-sama terletak di benua Eropa, Swedia jelas berbeda dengan Swiss. Gara-gara ada saja wisatawan mancanegara yang tertukar dengan Swiss, Swedia sampai harus bikin kampanye.
Seperti dilansir Time Out, Pemerintah Swedia telah meluncurkan kampanye untuk menghentikan kebingungan wisatawan terhadap negara mereka dan Swiss. Dewan Pariwisata Swedia meluncurkan kampanye baru untuk mengakhiri kesalahpahaman itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Pariwisata Swedia meluncurkan kampanye baru dengan video satir yang menyertainya, untuk mengetahui seluk beluk perbedaan kedua negara tersebut. Video itu dibawakan oleh seorang pejabat Swedia, yang menjelaskan apa saja hal yang dianggap mewakili masing-masing negara.
Swiss mendapat bank, sedangkan Swedia mendapat gumuk pasir. Swiss bersorak, sementara Swedia terdiam. Swiss mendapatkan jam tangan mewah, Swedia memperoleh 'kemewahan yang berbeda' yakni melupakan waktu.
Meskipun perbukitan luas di Swedia tidak mirip dengan puncak curam pegunungan yang ada di Swiss, Euronewsmelaporkan bahwa 120.000 orang per tahun bingung mengenai kedua negara tersebut.
[Gambas:Youtube]
Angka tersebut secara khusus adalah jumlah orang yang mencari tahu apakah mereka berada di tempat yang sama atau tidak antara Swiss atau Swedia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden salah satunya, karena dalam pidato di KTT NATO tahun lalu, dia keliru merujuk pada Swiss ketika membahas upaya Swedia bergabung dengan NATO.
Jadi, bagi kalian yang belum menyadari bahwa Swedia dan Swiss adalah negara yang berbeda, sekarang pasti sudah paham. Jangan sampai keliru ketika memesan tiket penerbangan ya!
(wiw)(责任编辑:探索)
- Studi: Makan Ayam 4 Kali Seminggu Berpotensi Kena Kanker
- Panitia SNPMB 2025 Akui Salah Pasang Foto Joki UTBK Jadi Peserta Jujur: Human Error
- Orang Kaya Ramai
- Prabowo Yakin Masa Depan Indonesia Gemilang: Banyak Kekuatan Ingin Indonesia Terpecah Belah
- Tersangka Trafficking Terancam 15 Tahun Penjara
- Preman Berkedok Ormas Peras Pedagang Teh Solo di Ciledug, Minta Uang Pembinaan Rp700 Ribu
- Kejari Bandung Periksa Mantan Dirut Bio Farma Honesti Basyir
- Segera Menuju Swiss, Inilah Sejumlah Topik Utama Negosiasi Dagang China
- Cucu Konglomerat Pemakai Kokain Resmi Ditahan, Polisi Kejar DPO
- Dermies Max by ERHA Salurkan Keuntungan Perusahaan untuk Beasiswa Masyarakat Marjinal
- Anggi Arando Siregar: Penghapusan Utang Nelayan dan Petani Adalah Napas Baru dari Presiden Prabowo
- Makan Lebih Banyak Telur Bikin Otak Wanita Tetap 'Encer', Studi Ungkap
- Minum 7 Jenis Teh Ini Saat Terkena Demam dan Batuk
- Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal
- Daftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024, Ada dari RI?
- Roy Suryo Tantang Logika Hukum di Kasus Ijazah Jokowi: Dulu Saya yang Bikin Rancangan UU
- Trump Kembali Serang The Fed, Klaim Lebih Paham Suku Bunga Dibandingkan Powell
- Daftar Minuman yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
- KRL Tujuan Tanah Abang Berhenti di Stasiun Manggarai
- Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per Hari