您的当前位置:首页 > 热点 > Pusaka, Kebaya Jadi Sarana Transformasi Seniman Woro Mustiko 正文
时间:2025-06-07 10:53:52 来源:网络整理 编辑:热点
Jakarta, CNN Indonesia-- Buat seniman asal Solo, Jawa Tengah Woro Mustiko, kebayalebih dari sekadar quickq电脑版
Buat seniman asal Solo, Jawa Tengah Woro Mustiko, kebayalebih dari sekadar penutup badan. Kebaya bagai pusaka sekaligus sarana transformasi diri. Seperti apa kisahnya?
Woro kecil merasa kuno ketika hanya dirinya yang mengenakan siluet busana tradisional berupa kebaya. Turut dalam proyek "Di Atas Rata-rata" yang diinisiasi musisi Erwin Gutawa, Woro makin 'ciut' saat hanya dirinya yang menyanyikan lagu daerah, sementara anak-anak lain menyanyikan lagu berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
"Teman saya nyanyi enggak ada yang Jawa, saya Jawa banget. Saya pakai kebaya sendiri, lainnya modern. Kok, aku kuno?" kenang Woro dalam konferensi pers bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Kebaya itu sudah bukan kostum untuk saya, kebaya sudah jadi pusaka yang saya kenakan. Ketika pakai kebaya sebelum pentas, itu jadi transformasi. Pakai kebaya,hap! Udah enggak bisa neko-neko," ujarnya.
Woro bercerita, ia dibiasakan menjaga sikap ketika berkebaya. Perempuan kelahiran 22 tahun silam ini tak bisa bebas dan asal bertingkah seperti halnya saat mengenakan kaos dan celana.
Dia merasa, ketika mengenakan kebaya, segala sesuatunya harus rapi, halus, sesuai tata krama. Apalagi, bawahan kain yang cukup rapat menjaga kaki tidak melangkah terlalu lebar.
"Rasanya mau bertingkah aneh, si kebaya ini kayak membisiki kita, 'gak oleh ngono' (tidak boleh begitu)," imbuhnya.
Namun, kebaya tidak serta merta mengubah karakter dirinya. Woro tidak menjadi orang lain hanya karena mengenakan kebaya.
Dia mengaku, kebaya membuat dirinya lebih sadar atau 'eling' bahwa mengenakannya berarti mengenakan pakaian kebesaran dan ada berkat leluhur yang tersemat di sana.
Kini, Woro melihat kebaya semakin luwes dan mudah dikenakan. Kebaya tak lagi terkurung dalam acara formal atau momen tertentu saja.
"Bahwa mungkin dengan rasa yang sama, sakral, agung, mungkin orang takut pakai. Sekarang citranya lebih easy, kegiatan sehari-hari, sehingga eksistensinya terjaga dan esensinya terus lestari. Saya senang dengan perkembangannya sekarang," kata dia.
Terkuak! Mendagri Endus Pemasok Senjata Api KKB Papua, Ternyata dari...2025-06-07 10:47
FOTO: Geliat Pusat Reparasi Perhiasan di Pasar Baru2025-06-07 10:40
Tips Berpakaian Naik Gunung bagi Wanita, Jangan Sampai Keserimpet Rok2025-06-07 09:50
Berkas Diterima, Sidang Banding Mario Dandy dan Shane Lukas Digelar 19 Oktober2025-06-07 09:39
Orang Tua Mario Dandy Menangis Saat Minta Maaf, Kuasa Hukum: Tak Sebanding yang Dialami David!2025-06-07 09:19
FOTO: Kesetiaan ala Kakek Pencukur Rambut di Prancis2025-06-07 08:40
Cerita Penumpang Bawa Bayi Terjebak di Bandara Dubai Saat Banjir2025-06-07 08:35
Viral, Insiden Penumpang Kereta Jatuh ke Kolong Peron Stasiun UI Depok2025-06-07 08:21
INFOGRAFIS: Daun Salam, Rempah Si Segala Bisa2025-06-07 08:13
INTIP: Buah2025-06-07 08:07
Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Kita Cintai dengan Menyebut Namanya2025-06-07 10:47
Bali Menolak Disebut Overtourism2025-06-07 10:10
INTIP: Buah2025-06-07 09:49
5 Alasan Rumah Selalu Terasa Berantakan Meski Sudah Dirapikan2025-06-07 09:27
Media Asing Soroti Momen Sunyi Senyap Bali Kala Nyepi2025-06-07 09:04
Dalil, Doa, dan Cara agar Terhindar dari Siksa Kubur2025-06-07 09:04
Milenial Pengrajin Bawang Dukung Gibran Jadi Cawapres 20242025-06-07 09:02
NYALANG: Jejak Tawa di Antara Kabut Pagi2025-06-07 08:41
29 Juta Turis Kunjungi Malaysia pada 2023, Indonesia Sumbang Berapa?2025-06-07 08:22
Menkes soal Turis Australia Kena DBD di Bali: Harusnya Bersyukur2025-06-07 08:14