Prospek Hilirisasi Nikel Menjanjikan, Pengamat Yakin PT Vale Indonesia Kian Solid Performa Bisnisnya
Perkembangan hilirisasi nikel di Indonesia dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi para investor. PT Vale Indonesia (PTVI) sebagai salah satu pelaku industri diyakini bisa memainkan peran strategis dalam mendukung terwujudnya hilirisasi nikel tersebut.
"Kami yakin PTVI yang selama ini cukup efisien dalam kegiatannya, ke depan akan semakin berkembang, apalagi jika didukung dengan regulasi yang memperhatikan aspek keberlanjutan dunia usaha," kata Executive Director Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia, dalam wawancara kepada media di Jakarta, Sabtu (17/05/2025).
Optimisme Hendra tersebut sudah dicerminkan melalui laporan tahunan Vale per 31 Desember 2024 yang diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang disampaikan pada Jumat.
Perusahaan dengan kode saham INCO ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 950,4 juta dengan laba bersih sebesar US$ 57,8 juta.
Pendapatan tersebut ditopang oleh kinerja utama dari produksi bijih nikel sebesar 14,6 juta ton. Sementara produksi nikel dalam matte sebesar 71,3 ribu ton dan pengiriman nikel matte sebesar 72,6 ribu ton.
Hendra optimistis terhadap kinerja PTVI yang akan terus membaik. "Apalagi jika rencana investasi besar proyek hilirisasi mereka terwujud," ujarnya.
Sebagaimana diketahui saat ini PTVI sedang membangun proyek besar terkait hilirisasi yan ditarget tuntas pengerjaannya pada 2025-2026. Proyek tersebut adalah pembangunan smelter HPAL di Pomalaa (Sulawesi Tenggara) dan Morowali (Sulawesi Tengah), serta smelter RKEF di Sorowako (Sulawesi Selatan).
Dukungan pemerintah
Lebih lanjut Hendra mengingatkan program hilirisasi ini akan dapat berjalan optimal jika didukung dengan kebijakan. Kebijakan tersebut, kata dia, sepatutnya dapat membantu industri dalam meminimalkan beban biaya operasional.
Lalu dari sudut pandang pelaku usaha, Hendra mengatakan, perusahaan pertambangan dinilai telah memenuhi kewajiban Peningkatan Nilai Tambah (PNT) melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Hal ini, menurut dia, sudah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
"Namun kalau kita berbicara mengenai hilirisasi secara umum, maka masih terdapat rantai pasok industri nikel yang belum tersedia. Oleh karena itu sebagian besar produk hasil pengolahan pemurnian dalam negeri di ekspor. Ini yang harus diatasi," ujarnya.
Meski demikian, Hendra mengingatkan bahwa masih terdapat beberapa tantangan hilirisasi pertambangan. Salah satunya, kata dia, diperlukan modal besar dan bersifat jangka panjang.
Para investor akan mempertimbangkan sejauh mana regulasi dan kebijakan pemerintah mampu memberikan kepastian terhadap rencana investasi mereka dalam jangka panjang.
"Agar bisa lebih sustain, dukungan kebijakan pemerintah yang dapat membantu industri meminimalkan beban biaya operasional sangat diharapkan. Dengan begitu, perusahaan bisa melanjutkan dan menambah investasinya. Demikian pula dengan potential investor akan semakin tertarik,” katanya.
Hendra mengapresiasi kontribusi PTVI yang dinilainya menjadi pelopor dalam pengolahan dan pemurnian nikel di dalam negeri. Sejak awal, PTVI telah menghasilkan produk berupa nikel matte melalui proses tersebut.
"Divestasi PTVI ini juga sudah memberikan dampak positif bagi pengembangan perusahaan ke depan, terutama karena salah satu prioritas pemerintah adalah pengembangan hilirisasi dan industrialisasi," paparnya.
-
Simak BaikIni Sanksi Bagi yang Melanggar Tes SKD CPNS 2024, Jangan Disepelekan!Peluang Heru Budi Kembali Jabat Pj Gubernur Jakarta Lewat Usulan DPRDBagaimana Islam Melihat Penggunaan Dana Zakat untuk Program MBG?Diperiksa 12 Jam, Alex Tirta Dicecar 19 Pertanyaan Terkait Dugaan Pemerasan Pimpinan KPKHari Ini Anies Bakal Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi Formula E, Ternyata GaraKopi Tanpa Gula, Berapa Kalorinya?Waspada, Potensi Banjir Rob Di Pesisir Utara Jakarta 16Laga Panas Persija Vs Persib Dijaga 15 Ribu Personel GabunganPos Polisi Di Kebon Sereh Jaktim Diserang OTK: Kantor Diacak
下一篇:Tips Pramugari Dapat Tiket Pesawat Paling Murah: Beli di Bulan Januari
- ·Personel Gabungan Amankan Gedung KPU Terkait Penetapan Capres
- ·Dewan Pers: Pengaduan Masyarakat Soal Pemberitaan Negatif Mengenai PKPU Nyaris Tidak Ada
- ·Tak Selamanya Tol Laut Berdampak Positif, Ini Tantangan yang Harus Diatasi Pemerintah
- ·Acara Puncak HUT DKI Dan Jakarta Marathon Hasilkan 68 Ton Sampah
- ·Studi: Makan Ayam 4 Kali Seminggu Berpotensi Kena Kanker
- ·Rebranding Perusahaan, Wapres Sampaikan Harapan bagi ReIndo Syariah
- ·Bali Bersih
- ·Kisah Stasiun Kereta Batal Tutup demi Seorang Anak Berangkat Sekolah
- ·Wakapolri Minta, Pengantar Amien Rais 'Tak Kacau'
- ·Diktiristek: Status Dosen NIDN, NIDK dan NUP Dihapus, Ini Gantinya
- ·KPK Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp 1,07 Triliun di Sekotong
- ·Sadis! Pedagang Toko Di Duren Sawit Tewas Ditikam Dua Anak Kandung
- ·10 Kota Terbaik di Asia versi DestinAsian, Tak Ada dari Indonesia
- ·JIS Dianggap Belum Memenuhi Syarat, Ferdinand: Tidak Standar Internasional Ternyata!
- ·Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam
- ·Harga Beras RI Terkerek Paling Mahal di Asia Tenggara, Ini 6 Pemicunya
- ·Proses Evakuasi Kecelakaan KA Turangga Dengan KA Lokal Bandung Raya
- ·288 Cagar Budaya Asal Indonesia Pulang dari Belanda, Bisa Dilihat di Museum Nasional
- ·Tak Selamanya Tol Laut Berdampak Positif, Ini Tantangan yang Harus Diatasi Pemerintah
- ·Mandiri Digipreneur Hub Perkuat Digitalisasi dan Pengelolaan Keuangan UMKM
- ·5 Orang yang Harus Hati
- ·Jika KUHP Baru Diimplementasikan, Benarkah Ferdy Sambo Bisa Lolos dari Vonis Hukuman Mati?
- ·Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- ·Pos Polisi Di Kebon Sereh Jaktim Diserang OTK: Kantor Diacak
- ·6 Gejala Ini Jadi Tanda Kamu Mengalami Post
- ·FOTO: 'Banjir' Durian Sumatera di Kalimalang
- ·Cara Tepat Menyimpan Pisang agar Tak Cepat Lembek dan Menghitam
- ·Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang
- ·Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam
- ·Mandiri Indonesia Open 2024: Turnamen Golf Bergengsi Kembali Hadir dengan Semangat Baru
- ·Habis Lebaran Akan Ada 71 Ribu Pendatang, Anies: Tak Ada Tangkap
- ·JIS Dianggap Belum Memenuhi Syarat, Ferdinand: Tidak Standar Internasional Ternyata!
- ·Peluang Heru Budi Kembali Jabat Pj Gubernur Jakarta Lewat Usulan DPRD
- ·Jokowi Sebut Pengalihan Subsidi BBM Digunakan Pembangunan Insfrastruktur Vital
- ·Rekomendasi 5 Tempat Wisata untuk yang Libur Lebaran di Bali
- ·Kuta Bali Diguncang Gempa Bumi Pagi Ini, Kekuatan: M 4,0