Jadi Penerbangan Terlama Dunia, Penumpang Lihat 2 Kali Matahari Terbit
Kita mungkin sudah biasa mendengar bahkan mungkin merasakan penerbanganjarak jauh, melintasi negara hingga benua lainnya, yang memakan waktu belasan sampai puluhan jam.
Namun, jika dibandingkan dengan penerbangan baru yang akan datang ini, pasti rasanya perjalanan 17 jam dari Perth di Australia ke London, Inggris, tidak akan lagi terasa lama.
Maskapai penerbangan Qantas mencetuskan sebuah proyek perjalanan yang bahkan jauh lebih lama daripada perjalanan 17 jam, di mana penumpang bisa melihat matahari terbit sebanyak dua kali dalam penerbangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Seperti dilansir Metro.co.uk, nama proyek Sunrise diambil dari ide untuk mewujudkan sensasi baru bagi penumpang dapat menyaksikan dua matahari terbit saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang jalur penerbangan terpanjang di dunia, melansir Metro.
Adapun, rekor penerbangan terlama saat ini dipegang oleh Singapore Airlines, yang menempuh perjalanan 19 jam dari Singapura ke New York.
Meskipun bepergian dari suatu destinasi ke destinasi lainnya dengan lebih cepat merupakan hal yang bagus, menghabiskan hampir sepanjang hari di dalam pesawat adalah sesuatu yang bisa dibilang, cukup mencemaskan.
Proyek Sunrise sebenarnya bukan ambisi baru bagi Qantas. Pembicaraan mengenai proyek tersebut telah dimulai sejak 2017. Saat itu, Qantas mendekati Boeing dan Airbus, meminta mereka membuat versi jarak jauh dari pesawat berbadan lebar mereka.
CEO Qantas, Vanessa Hudson, mengatakan bahwa penerbangan ekstra panjang yang baru itu akan memungkinkan warga Australia untuk "keluar dan melihat dunia dengan A350" dan akan membantu perusahaan mencapai tujuan utama, yaitu membuat Australia "lebih dekat" dengan dunia.
Airbus, yang akhirnya memenangkan tender desain pesawat, akhirnya memperoleh pesanan besar sebanyak 12 versi Airbus A350-1000 jarak jauh.
Pesawat tersebut diharapkan mulai lepas landas pada tahun 2022. Sayangnya, karena pandemi Covid-19, peluncuran pesawat tersebut beserta proyek Sunrise diundur hingga tahun 2026.
Meski menunggu lama, penantian itu akan terbayar lunas dengan sensasi yang ditawarkan, penumpang akan terbang dalam kemewahan. Lebih dari 40 persen pesawat akan memiliki kabin Premium.
Fasilitas di dalamnya termasuk 6 suite kelas satu, 52 suite bisnis, dan 40 kursi ekonomi premium. Sedangkan 60 persen lainnya akan memiliki 140 kursi ekonomi dan ruang kebugaran.
Bagi mereka yang memilih terbang di kelas utama, akan merasa seperti sedang berada di dalam kamar hotel. Penumpang akan merasakan sensasi "puncak kenyamanan dan kemewahan untuk perjalanan jarak sangat jauh".
Kelas utama difasilitasi dengan kamar tertutup lengkap dengan ranjang datar, kursi berlengan yang dapat disandarkan, ruang kerja untuk satu atau dua orang, dan lemari pakaian ukuran besar.
Suite utama juga dilengkapi dengan TV layar sentuh 32 inci dengan kemampuan Bluetooth dan lampu LED. Bagi kamu yang suka sarapan di tempat tidur, tempat tidur ukuran single memiliki sandaran yang dapat disesuaikan untuk memberikan kenyamanan.
Kelas ekonomi juga memberikan kenyamanan yang tak kalah baik. Tempat tersebut dilengkapi monitor layar sentuh untuk menampilkan program hiburan dan kemampuan pengisian daya USB-C, serta akses ke Wellbeing Zone, yang menyediakan minuman ringan yang dapat diambil sendiri.
Seorang juru bicara Qantas pada sebuah acara baru-baru ini berkata, "Tempat tersebut dapat menampung antara 8 hingga 10 orang untuk meluruskan kaki". Juru bicara itu menambahkan bahwa meski area itu dapat diakses oleh semua penumpang, tempat tersebut lebih diprioritaskan kepada penumpang kelas ekonomi karena mereka memiliki ruang paling sedikit".
Jadi, kapan tepatnya penerbangan tersebut dapat dipesan? Dan berapa rincian biayanya? Untuk saat ini, Qantas belum merilis detail informasi tersebut. Namun, 2026 semakin dekat dan kita hanya perlu menunggu waktu, sampai berita baik tersebut diumumkan.
-
Kesalahan Sarapan yang Ternyata Bisa Bikin Perut BuncitMasih Ingat Peran Guru BK? Kini Setiap Guru Harus Siap Dampingi Siswa Secara PsikologisJalur Mandiri Undip 2025: Jadwal Seleksi, Persyaratan dan Cara DaftarDigambarkan sebagai Cerminan Paus Fransiskus, KWI Beberkan Alasan Vatikan Pilih Nama Paus Leo XIVInstruksi Prabowo, Anggaran Pemda untuk MBG Difokuskan Perbaikan Sekolah SajaKemenperin Soal Panasonic Holdings PHK Ribuan Karyawannya: Tidak Terjadi di IndonesiaKWI Berharap Paus Leo XIV ke Indonesia: Beliau Pernah ke Tanah PapuaBuntut Kerusuhan Lapas Muara Beliti, Menteri Imipas Imbau Jajaran tak GentarKomarudin Watubun: Penetapan Hasto Jadi Tersangka Bukti PDIP Mau DiawutDisebut Menkes Bisa Picu Kematian Dini, Apa Itu Visceral Fat?
下一篇:7 Rekomendasi Makanan agar Kuku Cepat Tumbuh dan Kuat
- ·Paris Fashion Week Dibuka, Inovasi Desainer Jepang Menggoda
- ·Nih Data DTSEN Terbaru! Bansos PKH BPNT Mei 2025 Cair, Simak Cara Cek Nama Kamu
- ·BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- ·Kongres PDIP Batal Juni? Utut: Tanya Saja ke Bu Mega
- ·Mengenang Perjuangan Mbah Marto, Sang Perintis Kuliner Mangut Lele
- ·Kadispenad: 13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke RSUD Pameungpeuk
- ·BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bogor, Ada Salmonella dan E.Coli di Air, Telur, dan Sayur
- ·Literasi Gak Ketinggalan Zaman, Yuk Gaul Pakai Bahasa Daerah di Era Digital
- ·7 Minuman Pengganti Kopi di Pagi Hari, Rendah Kalori dan Bikin Bugar
- ·Nih Data DTSEN Terbaru! Bansos PKH BPNT Mei 2025 Cair, Simak Cara Cek Nama Kamu
- ·Kongres PDIP Batal Juni? Utut: Tanya Saja ke Bu Mega
- ·Anindya Bakrie Soal Kasus Pemalakan Kadin Cilegon: Kami Hormati Proses Hukumnya
- ·Bisa Jadi Percontohan Kopdes Merah Putih, Ini Capaian KSP Obor Mas
- ·BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- ·Hari Minggu, Buruan Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu Ini
- ·Harga Beras di Pasar Dunia Menurun, Bapanas Perkuat Stok CPP di Indonesia
- ·Viral Disebut Tampar Karyawan, Mendiktisaintek Satryo Pastikan Rekaman di Rumah Dinas Bukan Suaranya
- ·Hari Minggu, Buruan Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu Ini
- ·Status Sebagai Negara Nonblok, Kadin Optimis Indonesia Jadi Penyeimbang China
- ·Komisi I DPR Desak Pemerintah dan TNI Evaluasi Prosedur Pemusnahan Amunisi Imbas Ledakan di Garut
- ·Survei LSN: 87,5% Masyarakat Puas dengan 100 Hari Kinerja Prabowo
- ·Gelar Rejeki wondr BNI
- ·Pacu Pembangunan Industri Petrokimia, Ini Langkah Kemenperin Guna Penuhi Kebutuhan Pasar Domestik
- ·Tawaran Kerja Palsu Makin Marak, KBRI Phnom Penh Perkuat Perlindungan WNI
- ·INFOGRAFIS: Daftar Obat Herbal yang Diamankan BPOM, Bisa Rusak Ginjal
- ·Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
- ·Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah?
- ·Ojol Resah! isu Merger Grab
- ·Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website Ppdb
- ·SBY: Dunia Semakin Rentan dan Berbahaya, Kolaborasi Global Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim
- ·Greater Bay Area, Liburan Seru di Hong Kong, Guangdong, dan Macao
- ·Jemaah Haji Indonesia Bakal Diantar Jemput Bus Shalawat Inklusif dari Hotel ke Masjidil Haram
- ·Berebut Turis Arab Saudi dengan RI, Malaysia Incar yang Kaya
- ·Simak Panduan Cara Cek NIP PPPK dan CPNS 2025 Lewat ASN Digital BKN
- ·Anti Lebay, Ini 6 Aturan Dasar Pakai Perhiasan buat Wanita
- ·Anindya Bakrie Soal Kasus Pemalakan Kadin Cilegon: Kami Hormati Proses Hukumnya