时间:2025-05-25 09:02:52 来源:网络整理 编辑:焦点
Jakarta, CNN Indonesia-- Kejadian mengerikan dialami seorang wanita di Hunter Valley, Australia, pad quickq安卓版安卓下载
Kejadian mengerikan dialami seorang wanita di Hunter Valley, Australia, pada 12 Oktober lalu, ketika dia sedang mencoba mengambil ponselnya yang jatuh. Wanita itu malah terjepit di celah batu.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu hendak mengambil ponsel yang terjatuh di antara bebatuan, tapi ia malah terjebak dalam posisi terbalik dengan kaki di atas dan kepala di bawah.
Parahnya, dia terjepit di celah batu dalam posisi terbalik seperti itu selama tujuh jam, sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan Kepolisian NSW, wanita itu berusia 23 tahun, sempat ditinggal teman-temannya di lokasi karena harus meminta bantuan penyelamat. Kebetulan di lokasi kejadian sinyal telepon tidak ada.
Paramedis penyelamat spesialis, Peter Watts, adalah petugas penyelamat pertama yang berada di tempat kejadian itu. "Pikiran pertama saya adalah, bagaimana kami akan mengeluarkannya dari sini? Karena saya belum pernah mengalami hal ini," ujar Watts.
"Dalam pelatihan penyelamatan ambulans, kami membahas beberapa cara penyelamatan di antara celah, penyelamatan ruang terbatas dan penyelamatan vertikal, dan itu semacam penggabungan semua hal tersebut dalam satu pekerjaan," bebernya.
Saat Watts dan petugas lainnya datang, yang bisa mereka lihat cuma kaki wanita itu berada di antara celah 10 cm di bebatuan. "Saat dia merangkak masuk ke dalam lubang kecil ini, dia terpeleset dan meluncur sekitar tiga meter ke bawah dan terjebak," ungkap Watts.
Area tempat wanita itu terjatuh berjarak sekitar 50 meter di jalur semak-semak yang tidak bisa diakses, bahkan dengan kendaraan off-road sekalipun.
"Kami semua menyatukan pikiran dan memutuskan satu-satunya cara untuk mengeluarkannya adalah dengan keluar secara vertikal, yang berarti kami harus memindahkan bebatuan ini," tuturnya.
Polisi, pemadam kebakaran, ambulans, kru penyelamat sukarelawan bekerja keras selama tujuh jam untuk dapat membebaskan wanita itu. Tim penyelamat menyarankannya untuk tetap diam.
Sebab, dikhawatirkan apabila wanita itu bergerak, dia bakal tergelincir lebih jauh ke dalam lubang, sehingga semakin sulit dijangkau. TIm penyelamat kesulitan menyingkirkan batu-batu di sekitarnya tanpa harus menggali lebih dalam.
"Kami khawatir setiap kali kami memindahkan batu, jika batu tersebut jatuh ke arah yang salah, batu tersebut akan menimpanya," jelas Watts.
Watts memuji wanita itu yang tenang meski dalam kondisi bahaya karena terjepit di antara celah batu. Tim penyelamat sempat khawatir soal kondisi wanita itu yang terbalik begitu lama, yang berpotensi mengalami efek tekanan berlebih pada anggota tubuh tertentu.
"Dia sangat tenang dan terkendali melalui semuanya. Saya sangat terkesan. Saya pasti akan panik. Dia tidak panik sama sekali," ucap Watts.
Yang tersulit ketika menggeser batu seberat 500 kilogram. Dari kerekan hingga kayu dipakai untuk mengakali perpindahan batu supaya memudahkan menarik wanita tersebut.
Mereka mulai mengeluarkan wanita itu dari lubang, tapi karena lubang tidak lurus ke bawah, tim penyelamat tidak bisa menariknya ke atas. Wanita itu mesti membentuk huruf S, dengan kakinya menekuk ke satu sisi lalu ke sisi yang lain.
"Setelah kami berhasil mengeluarkan pinggulnya, maka kami harus menggerakkan kakinya kembali ke sisi kiri untuk mengeluarkan bahunya. Jadi, itu adalah sedikit manuver untuk mengeluarkannya dari celah kecil itu," bebernya.
Watts merasa begitu lega setelah membebaskan wanita itu dari celah batu. Wanita itu kelelahan dan pusing, karena semua darah ada di kepalanya usai posisinya terbalik.
"Kakinya begitu pucat hingga tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan pada tahap itu," kata Watts.
Meski berhasil lolos dari celah batu tanpa luka berat, karena hanya memar ringan dan luka gores, wanita ini tetap dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Di sisi lain, ponselnya masih terjebak di antara bebatuan.
(wiw)Vape dengan Obat Keras dalam Kasus Jonathan Frizzy, Apa Itu Etomidate?2025-05-25 08:39
Pemprov DKI Mau Bangun Dermaga Baru di PIK, DPRD Minta Masyarakat Kepualauan Seribu Dilibatkan2025-05-25 08:38
Lewat Raperda Kepemudaan, Mas Dhito Perluas Ruang Gerak Pemuda di Kabupaten Kediri2025-05-25 08:35
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu2025-05-25 08:02
Viral Pendaki Gunung Gede2025-05-25 07:19
Tembok Lembab Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya2025-05-25 07:06
Dishub DKI: Rute Transjabodetabek Bakal Ditambah dari Pusat Kota Tangerang dan Tangsel2025-05-25 06:53
Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo2025-05-25 06:49
FOTO: Turki Mulai Restorasi Kubah Hagia Sophia2025-05-25 06:35
Penting! Perhatikan Hal ini Sebelum, Saat dan Setelah Banjir2025-05-25 06:19
Dipilih Kesha Ratuliu Usai Lahirkan Anak Ketiga, Apa Itu KB Steril?2025-05-25 08:59
Dorong Transaksi, BNI2025-05-25 08:06
Dua Hari Gelar Tenda, 15 Orang Demo di Depan Balai Kota Minta Dirut Bank DKI Dicopot2025-05-25 07:54
Pengakuan Mencengangkan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang: Efek Hasrat Meningkat2025-05-25 07:37
Jangan Anggap Sepele, Aktivitas Harian Ini Ampuh Bakar Kalori2025-05-25 07:33
Penting! Perhatikan Hal ini Sebelum, Saat dan Setelah Banjir2025-05-25 07:30
Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Ditargetkan Selesai Desember 20252025-05-25 07:28
Acara Gowes Bareng Pramono Bakal Lintasi JLNT, Komunitas Pesepeda dan Pejalan Kaki Menolak2025-05-25 07:03
Vape dengan Obat Keras dalam Kasus Jonathan Frizzy, Apa Itu Etomidate?2025-05-25 06:57
Acara Gowes Bareng Pramono Bakal Lintasi JLNT, Komunitas Pesepeda dan Pejalan Kaki Menolak2025-05-25 06:37