时间:2025-06-07 15:21:15 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah menargetkan kontribusi bioenergi mencapai 0,9 Gigawatt (GW) dala quickq下载官方版
Pemerintah menargetkan kontribusi bioenergi mencapai 0,9 Gigawatt (GW) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa bioenergi akan menjadi salah satu komponen penting dalam bauran pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ke depan.
“Bioenergi, termasuk biomassa, biogas, dan waste to energy, kita addresscukup besar dalam RUPTL ini, yakni hampir 1 tera atau 0,9 GW,” ujar Eniya dalam acara Human Capital Summitdi Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pemanfaatan biomassa akan dilakukan melalui skema co-firingpada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah ada. Selain itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (waste to energy) disebut menjadi salah satu faktor keterlambatan finalisasi RUPTL.
Baca Juga: Pemerintah Tambah PLTU 6,3 GW hingga 2034, 3,2 GW Beroperasi Tahun Ini
“Berdasarkan proyeksi optimistis, potensi listrik dari sampah bisa mencapai sekitar 2 GW. Kalaupun lebih dari itu, kita sangat berbahagia dan PLN wajib menyerapnya,” ujar Eniya.
Sejalan dengan pengembangan tersebut, pemerintah tengah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah. Revisi perpres itu akan memperluas cakupan pemanfaatan sampah, tidak hanya untuk listrik tetapi juga untuk menghasilkan biomassa, biogas, dan bahkan bahan bakar minyak (BBM) melalui proses pyrolysisterhadap sampah plastik.
Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, Sinar Mas Agro (SMAR) Siap Rambah Bisnis Biogas
“Saat ini sedang direvisi dan konsepnya ada tiga produk. Silakan nanti diberi izin di satu TPA tertentu, Anda bisa menghasilkan listrik, bisa menghasilkan biomassa, bisa menghasilkan biogas,” jelasnya.
Menurut Eniya, biogas dari timbunan sampah kini sudah dapat dikomersialkan melalui sistem perizinan daring (OSS) di bawah EBTKE. Saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang memperoleh izin menjual biogassecara komersial dalam bentuk bottled gas.
Produk biogastersebut telah digunakan sebagai substitusi LPG dan LNG, termasuk untuk kebutuhan industri. Pendistribusiannya telah dilakukan di wilayah Sumatra menggunakan sistem tube trailer.
Kadiv Humas Minta Seluruh Personel Polri dan Keluarganya Emban Fungsi Kehumasan2025-06-07 15:12
Kasus Covid2025-06-07 15:02
IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Melemah Tapi Asing Borong Saham Rp1,3 Triliun2025-06-07 14:41
FOTO: Jenuh, Anak Muda China Pilih Pensiun Dini dan Hidup di Pedesaan2025-06-07 14:40
FOTO: Kenduren Wonosalam, Festival Bagi2025-06-07 14:20
IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Melemah Tapi Asing Borong Saham Rp1,3 Triliun2025-06-07 14:01
Kripto Makin Merakyat, Indonesia No.2 Dunia dalam Pertumbuhan Penggunaan Aplikasi2025-06-07 13:37
Deretan Manfaat Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan2025-06-07 13:36
Kasus KDRT Anggota DPR BY Dilimpahkan ke Bareskrim2025-06-07 13:14
Daftar Barang Teraneh Penumpang yang Disita Bandara: Ada Bola Meriam2025-06-07 12:49
MICAM dan MIPEL Tampilkan Keunggulan Alas Kaki dan Barang Kulit Italia di Jakarta2025-06-07 14:56
Mahasiswa Digelandang Polisi Gegara Demo Hardiknas2025-06-07 14:11
FOTO: Jenuh, Anak Muda China Pilih Pensiun Dini dan Hidup di Pedesaan2025-06-07 14:07
Kota Panas yang Menyengat hingga Burung2025-06-07 14:06
Black Mold, Jamur Hitam yang Suka Hidup di Tembok dan Berbahaya2025-06-07 14:01
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Daun Kelapa Selain Buat Bungkus Ketupat2025-06-07 13:06
KPK Diminta Respons Dugaan Suap Gubernur Papua Barat ke Wahyu Setiawan2025-06-07 13:04
Survei Ungkap Tren Skincare Masa Depan: Clean Beauty hingga AI2025-06-07 12:43
Resep Brownies Kukus yang Mudah Diikuti di Rumah oleh Pemula2025-06-07 12:41
7 Tanda Ginjal Anak Bermasalah, Ayah Ibu Tak Boleh Abai2025-06-07 12:39